
Negara  ini sekarang sedang tertimpa bencana mulai dari banjir bandang di  Papua, tsunami di Mentawai, banjir di Jakarta,   dan letusan Gunung  Merapi. Banyak korban bencana alam ini yang   memerlukan bantuan  pemerintah, namun entah apa karena tidak ada hari   nurani, ada beberapa  pejabat yang tega sekali mengkorupsi dana bantuan   bencana alam untuk  kepentingan pribadi. Berikut sebagian nama-nama  para  koruptor tersebut : 
1. Korupsi bantuan bencana bsunami

Setelah   bencana tsunami  pada 17 Juli 2006 lalu, Departemen Kelautan dan   Perikanan (DKP)  berencana memberikan bantuan kepada para nelayan yang   menjadi korban.  Bantuan itu berupa perahu fiberglass   1 GT dengan mesin  15 PK dan pengadaan alat tangkap. Dananya berasal   dari Anggaran  Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2006.
Hari    Purnomo, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Jawa Tengah, dan    Elisabeth, Kepala Seksi Produksi Penangkapan Ikan Dinas Perikanan dan    Kelautan Jawa Tengah yang mengurusi urusan tersebut. Namun mereka    terbukti melanggar UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi karena mereka    dianggap melanggar pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 UU No. 31 Tahun 1999.    Tindakan mereka ini telah merugikan Negara Indonesia sekitar 9,5 milyar  rupiah di saat para korban tsunami khususnya nelayan membutuhkan  bantuan.
2. Korupsi oleh Bupati Purwakarta

Bupati    Purwakarta, Jawa Barat, Lili Hambali Hasan, diperiksa Kejaksaan  Tinggi   Jawa Barat sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi dana  bencana alam  Rp  2 miliar dan kasus korupsi pembangunan gedung Islamic  Center  Purwakarta  sebesar Rp 1,725 miliar.
3. Penggelapan beras bantuan bencana

Tak    hanya para pejabat saja ternyata ada pegawai negeri sipil (PNS) pada    Dinas Sosial Jember, Jawa Timur bernama M. Kholik Anwari telah    menggelapkan 72 ton beras bantuan bencana alam. Uang penjualan beras itu    dia gunakan Anwari untuk berjudi, mabuk, dan bermain perempuan. 
4. Korupsi di pos bantuan bencana alam

Kejaksaan    Tinggi Sulawesi Utara (Sulut) telah menahan dua pejabat di lingkungan    Kabupaten Kepulauan Talaud yang telah ditetapkan tersangka dalam  kasus   dugaan tindak pidana korupsi uang negara sejumlah Rp6,9 miliar  pada pos   bantuan bencana alam tahun anggaran 2007-2008. Dua pejabat  tersebut   yakni Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan HM alias Mandiri dan  Kepala   Dinas Perhubungan WT alias Tine. 
5. Korupsi dana bencana pascagempa Yogja

Sekelompok    tersangka korupsi dana rekontruksi pascagempa DI Yogyakarta telah    ditetapkan senilai Rp1 miliar. Mereka adalah Kepala Desa (Kades)    Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Sukro Nur Harjono, Sigit, Kabag Keuangan    Desa Selopamioro, dan Sugiono pengumpul uang potongan dana  rekontruksi   pascagempa. modus operandi para tersangka yaitu melakukan  pemotongan   dana rekontruksi kepada setiap kelompok masyarakat penerima  dana   rekontruksi dengan besar masing-masing mencapai Rp 7 juta hingga  Rp 10   juta
6. Korupsi dana bencana oleh gubernur

Gubernur    Banten, Djoko Munandar yang akhirnya ditetapkan sebagai tersangka   dalam  kasus korupsi penyelewengan bencana alam senilai Rp 14 miliar. Ia    ditetapkan sebagai tersangka dimana ia sebelumnya menjadi saksi dari    kasus korupsi tersebut setelah bukti-bukti telah terkuak. Hasil  korupsi   tersebut masuk ke kantong pribadi Panitia Anggaran DPRD  Banten.
7. Korupsi dana bencana alam puting beliung

Mantan    Kabag Kesra Pemkab Probolinggo H Sudarmin beserta empat tersangka    dugaan korupsi dana bantuan bencana alam puting beliung lainnya yakni,    mantan staf PNS Dinas Perkebunan, Didik, mantan staf Bagian Kesra,    Samsul, mantan Camat Lumbang, Sanemo serta mantan Kades Sapeh, Karnoto.
Para    tersangka diduga melakukan bancakan dana untuk korban bencana alam    puting beliung di Desa Sapeh, Kecamatan Lumbang yang merugikan negara Rp    271 juta. Bantuan yang disalurkan kepada korban hanya Rp 14 juta dari    total anggaran sebesar Rp 285 juta. Dana bantuan itu mengalir ke   Karnoto  Rp 78 juta, staf PNS Dinas Perkebunan Didik menerima Rp 28,5   juta, staf  Kesra Samsul Rp 16,5 juta, mantan Camat Lumbang Sanemo Rp 45   juta dan  Rp 103 juta mengalir ke kantong pribadi H Sudarmin.
JoY HomeWork mengutip dari :
1. http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol19176/korupsi-dana-bantuan-tsunami-dua-pejabat-dkp-jawa-tengah-dituntut
2. http://www.blogwarta.com/hot-news/para-bupati-terkorup-di-indonesia/
3. http://yustisi.com/2010/07/pns-jember-gelapkan-beras-bencana-alam-72-ton-untuk-berjudi-mabuk-dan-bermain-perempuan/
4. http://infokorupsi.com/id/korupsi.php?ac=5689&l=korupsi-dana-bencana-alam-dua-pejabat-talaud-ditahan-kejaksaan
5. http://yustisi.com/2010/05/disangka-korupsi-dana-gempa-yogyakarta-rp1-miliar/
6. http://www.tempo.co.id/hg/nusa/jawamadura/2004/12/17/brk,20041217-71,id.html
7. http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=1&ved=0CBMQFjAA&url=http%3A%2F%2Fwww.surya.co.id%2F2009%2F08%2F26%2Fkorupsi-dana-bencana-alam-mantan-kabag-kesra-ditahan.html&rct=j&q=Para%20tersangka%20diduga%20melakukan%20bancakan%20dana%20untuk%20korban%20bencana%20alam%20puting%20beliung%20di%20Desa%20Sapeh%2C&ei=YrzJTPj9MYKr8AbT4ZnLAQ&usg=AFQjCNGKJBCTYVb0j46QwtQ-HRJesB_wxw&cad=rja
1. http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol19176/korupsi-dana-bantuan-tsunami-dua-pejabat-dkp-jawa-tengah-dituntut
2. http://www.blogwarta.com/hot-news/para-bupati-terkorup-di-indonesia/
3. http://yustisi.com/2010/07/pns-jember-gelapkan-beras-bencana-alam-72-ton-untuk-berjudi-mabuk-dan-bermain-perempuan/
4. http://infokorupsi.com/id/korupsi.php?ac=5689&l=korupsi-dana-bencana-alam-dua-pejabat-talaud-ditahan-kejaksaan
5. http://yustisi.com/2010/05/disangka-korupsi-dana-gempa-yogyakarta-rp1-miliar/
6. http://www.tempo.co.id/hg/nusa/jawamadura/2004/12/17/brk,20041217-71,id.html
7. http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=1&ved=0CBMQFjAA&url=http%3A%2F%2Fwww.surya.co.id%2F2009%2F08%2F26%2Fkorupsi-dana-bencana-alam-mantan-kabag-kesra-ditahan.html&rct=j&q=Para%20tersangka%20diduga%20melakukan%20bancakan%20dana%20untuk%20korban%20bencana%20alam%20puting%20beliung%20di%20Desa%20Sapeh%2C&ei=YrzJTPj9MYKr8AbT4ZnLAQ&usg=AFQjCNGKJBCTYVb0j46QwtQ-HRJesB_wxw&cad=rja
No comments:
Post a Comment